gravatar

Back-End Joomla

Sebagai contoh kali ini saya mencoba membuat website Museum Sangiran. Tampilan utama sebuah website sangat berpengaruh pada feedback pengunjung terhadap website tersebut dalam menyajikan informasi yang beragam. Tidak jarang pengunjung hanya beberapa saat saja mengunjungi website tersebut meskipun sebenarnya informasi yang disajikan sangat penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan pengaturan dan tata letak menu kurang dipahami pengguna. Padahal, layout sebuah web justru berfungsi sebagai pemandu (guide) pengunjung dalam menelusuri informasi di dalamnya. Pengunjung kemudian mengajak untuk menelusuri sebuah tempat yang dijadikan obyek penelitian maka pengunjung tersebut akan salah persepsi terhadap informasi yang didapatkan, apalagi pengunjung berasal dari berbagai latar belakang budaya, bangsa, dan bahasa yang beragam. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu seorang pemandu yang cerdas, ramah, berpenampilan menarik dan mengerti keinginan pengunjung. Sama halnya dengan seorang guide, menu dan navigasi dalam web juga harus memiliki sifat cerdas dalam menyiasati pengunjung yang memiliki latar belakang pendidikan, budaya, maupun bahasa.

Tampilan menu dan navigasi harus berpenampilan menarik. Menu dan navigasi dalam web harus pula menyertakan pilihan bahasa sesuai dengan kemampuan bahasa yang dipahami pengunjung. Pada pembuatan website ini penulis menggunakan 6 menu yaitu: Main Menu, User Menu, Top Menu, Koleksi Museum, Informasi Terkini, dan Link Terkait. Berikut ini adalah bagian terpenting dari website Museum Sangiran.

  1. Back-End Website

    Back-End merupakan halaman yang digunakan oleh admin untuk mengelola websitenya. Admin memasukkan dan merubah artikel, merancang tampilan yang akan ditampilkan di Front-End. Ketik pada URL http://localhost/sangiran-id/administrator untuk menuju ke halaman Back-End website Museum Sangiran.

Gambar 2.0 Administration Login


Selanjutnya atur parameter Global Configuration yang berhubungan dengan site, system dan server yang digunakan.

Gambar 2.1 Konfigurasi Utama Back-End


Tahap awal dari konfigurasi pada Back-End website adalah menentukan Section, Category dan artikel.

  1. Section

    Tingkatan tertinggi dalam pengelolaan artikel pada sistem administrasi Joomla adalah Section. Section memiliki Category yang tidak terbatas. Section yang digunakan antara lain Museum Sangiran, Sejarah dan Berita.

Gambar 2.2 Halaman Section Manager

  1. Category

    Category dapat memiliki beberapa artikel (content) dengan jumlah tak terbatas. Penentuan nama category harus disesuaikan dengan nama Section yang diikutinya dan tema-tema artikel berada di bawahnya yang akan ditulis.

Gambar 2.3 Halaman Category
Manager

  1. Artikel

    Artikel adalah bagian terkecil dari lingkup Section dan Category yang terdapat pada Joomla. Article manager menjadi pusat pengaturan artikel-artikel yang jumlahnya tidak terbatas.



Gambar 2.4 Halaman Article
Manager

Penambahan artikel dapat dilakukan dengan cara klik New sehingga akan halaman akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Penambahan artikel pada Halaman Article
Manager

Read More..
gravatar

Instalasi XAMPP

  1. Instalasi XAMPP

    Proses instalasi XAMPP cukup mudah. Klik ganda icon XAMPP Win32 1.6.7 installer.exe.

Gambar 1.0 Icon XAMPP


Klik next sampai proses instalasi selesai.


Gambar 1.1 Awal proses instalasi XAMPP


Kemudian aktifkan Apache, MySQL dan FileZilla FTP yang ada pada Control Panel XAMPP.


Gambar 1.2 Control Panel XAMPP

Ketik localhost
pada browser. Penulis menggunakan browser Mozilla Firefox 1.5 pada pembuatan website ini. Apabila browser sudah terlihat seperti gambar di bawah berarti menunjukkan webserver sudah aktif.


Gambar 1.3 Localhost pada browser


  1. Instalasi Database pada Php MyAdmin

    Proses pembuatan database dan pengguna, pertama kali harus masuk ke halaman phpMyAdmin. Untuk itu, aktifkan salah satu browser Mozilla. Pada alamat URL, ketikkan http://localhost/phpmyadmin lalu tekan Enter.


Gambar 1.4 Database phpMyAdmin


Pada pembuatan database baru, masukkan nama database pada kolom Create New Database. Masukkan sangiran untuk nama database. Selanjutnya, klik tombol Create untuk proses pembuatan database baru.


  1. Instalasi Joomla versi 1.5.10

    Penulis menggunakan Joomla versi 1.5.10 pada pembuatan website Museum Sangiran ini. Proses instalasi Joomla, yang pertama kali dilakukan adalah meletakkan seluruh file Joomla pada web server. Setelah berhasil terduplikasi, ganti nama folder Joomla_1.5.10 menjadi sangiran-id dan sangiran-en.

    Sekarang aktifkan browser Mozilla. Pada alamat URL, ketikkan http://localhost/joomla lalu tekan Enter. Perlu diingat, tulisan sangiran-id bukan sebagai acuan. Hal itu tergantung nama folder yang telah diubah.

    1. Tahap 1: Language. Ketika mengetikkan alamat http://localhost/joomla mengacu pada folder sangiran-id.



Gambar 1.5 Instalasi Joomla tahap I

  1. Tahap 2: Pre-installation Check. Secara default, Joomla mengecek kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika tidak ada masalah, bisa dilanjutkan dengan cara menekan tombol Next.
  2. Tahap 3: License. Pada tahap ini, hanya memberkan informasi tentang lisensi dan peraturan-peraturan yang harus dipenuhi dalam menggunakan Joomla Open Source. Tekan tombol Next untuk melanjutkan.
  3. Tahap 4: Database. Masukkan Host, Username, Password, dan nama Database. Kemudian tekan tombol Next. Pada bagian Advance Setting, bisa diganti dengan awalan (prefix) sesuai keinginan Anda. Prefix ini berfungsi untuk mengidentifikasi database agar tidak bingung ketika database dalam server sudah banyak, karena jika semua prefix menggunakan jos_ akan sulit untuk membedakan tabel tersebut miliki database mana.


Gambar 1.6 Instalasi Joomla tahap IV

  1. Tahap 5: FTP Configuration. Jika memiliki account di server, masukkan username dan password ketika mengupload file melalui fasilitas FTP (File Transfer Protocol). Pada bagian ini bisa diabaikan dengan cara menekan tombol Next.
  2. Tahap 6: Configuration. Masukkan nama situs, misal: Museum Sangiran kemudian masukkan alamat email dan masukkan password
    admin agar mudah diingat. Setelah selesai, tekan tombol Next. Pada versi sebelumnya (Joomla 1.0.x) secara default menginsal beberapa contoh data (Install Sample Data). Sedangkan pada versi 1.5.x terdapat fasilitas untuk memilih atau mengabaikan instalasi contoh data. Sebaiknya aktifkan fasilitas ini agar website tidak kosong sehingga tidak membingungkan pada tahap selanjutnya. Jika lupa mengaktifkan fasilitas ini, website akan blank. Kemudian klik tombol Next.


Gambar 1.7 Install Sampel Data

  1. Tahap 7: Finish. Proses instalasi telah selesai. Pada bagian ini, terdapat informasi yang mengharuskan untuk menghapus folder installation yang berada di bawah folder sangiran-id.


Gambar 1.8 Instalasi Joomla selesai

Menurut pengalaman penulis, ada baiknya tidak menghapus folder tersebut namun cukup mengganti namanya saja, misal installation-old. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kesalahan dan ingin instalasi ulang maka akan lebih mudah.

Setelah mengganti folder tersebut, refresh ulang instalasi terakhir Joomla atau ketikkan alamat URL http://localhost/joomla maka akan terlihat sebuah web dinamis menggunakan Joomla Open Source.


Gambar 1.9 Tampilan front-end Joomla

Read More..